Mimpi terindah... 1

Dia memegang tanganku kemas sambil berjalan tanpa sebaris ayat yang keluar dari mulutnya. Ternyata cinta yang telah tersemai sejak lama dulu, kini sudah pun bersemi. Kian bercambah untuk menjadi kuntum² mekar... Sambil tersenyum, kami berjalan berpegangan tangan pada jemari yang semakin erat tersusun. Langsung tidak mempedulikan sekalian yang ada di khalayak. Cinta yang kian dirasai membutakan mata dari pandangan liar yang memerhati...

Tiba pada penghujung jalan di mana hanya rimbunan pepohan yang meredupi hari yang telah sekian redupnya. Di kiri dan kanan tersusun bebunga aneka warna, dan kami duduk di bangkuan yang tidak berpenghuni. Kicau burung yang semakin hilang bersusur dengan bunyian cengkerik menandakan hari yang kami lalui sudah semakin lewat. Namun masih belum ada sepatah kata yang keluar dari bibir masing². Malu untuk mengucapkan namun kuntum² senyum berbalas dengan setiap pandangan.

Sesekali, kaki menguis² tanah kering yang berada di kaki. Setidak satu perkataan yang terkeluar, namun hati masih lagi puas bila dapat menghabiskan masa bersama. Walau dengan hanya satu senyuman, hati sudah menerima segala ucapan yang diingini semenjak dahulu, dan setiap pandangan yang diberi telah terungkai segala persoalan yang dahulu tercari² dari dalam fikiran... Dan apabila kelingking ini terpaut pada kelingkingnya, seolah dunia mengerti perasaan yang selama ini telah terpendam... Dan masa berlalu dengan kebahagiaan yang sukar untuk difahami realiti...

***